Kamis, 28 April 2016

Gamolan Go To Unesco

Sertifikat Gamolan
Tabik Pun 

Budaya sangatlah penting untuk kita jaga dan lestarikan karena budaya merupakan jati diri bangsa dan warisan dari leluhur kita yang sangat tak ternilai harganya. Aneka ragam budaya wajib dilestarikan agar tidak punah akan zaman dan jangan sampai di claim kembali oleh negara luar, seperti tari pendet, masakan padang dan reog ponorogo.

Ada 13 warisan dunia dari Indonesia yang telah mendapatkan pengakuan dunia Unesco (United Nations educational Scientific and Cultural Organization) yang merupakan organisasi bidang pendidikan dan kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), antara lain ; 
  • Warisan alam : Taman Nasional Ujung Kulon, Banten (1991). Taman Nasional Komodo, NTT (1991). Taman Nasional Lorentz, Papua (1999). Hutan Tropis Sumatera (Taman Nasional Gunung Leuser, Kerinci Seblat dan Bukit Barisan (2004).
  • Warisan Cagar Alam : Candi Borobudur (1991), Candi Prambanan (1991), Situs Manusia Purba Sangiran (2004).
  • Festival Melinting (Link)
  • Warisan Budaya Tak Benda : Wayang Kulit (7 November 2003), Keris (25 November 2005), Batik (Oktober 2009), Angklung (16 November 2010), Subak (2012), Tari Saman (2011).
Rakerda Pramuka Lampung 2016 (Link)
Dari kesekian warisan dunia yang telah tercatat di Unesco, satupun tidak ada yang berasal dari Lampung, oleh karena itu  Gamolan Institute Lampung roadshow mengkampanyekan alat musik tradisional Lampung "Gamolan" yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 17 Oktober 2014 dengan no registrasi : 153988 A / MPK.A / DO / 2014, sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda Provinsi Lampung. Roadshow ini tidak hanya ditingkatan pemangku kebijakan, tapi terus menjalar hingga sampai ke pelosok desa-desa. selain agenda yang akan terus Gamolan Institute Lampung lakukan, kami sangat mengharapkan bantuan dari semua pihak untuk sama-sama mengkampanyekan, melestarikan hingga cita-cita kita bersama sebagai bangsa yang berbudaya dan kaya akan warisan budaya yang luhur dapat tercatat dan diakui dunia.
Ulang Tahun Way Kanan ke 17 (Link)

Marilah kita bangun kembali "Piil" positif kita dengan menggemakan warisan budaya kita satu persatu hingga Lampung menggelegar dan menjadi sorotan dunia yang mempunyai budaya yang kaya dan beragam. 
Gamolan Insitute mengajak semua untuk memulainya melalui "Gamolan". 

Dukungan baik dari segi spirit, moril dan sebagainya, begitu pula dengan redaksional dari kata "Gamolan" jangan sampai bunyi menjadi berbeda-beda sehingga menjadi hambatan. Seperti contoh kata ketapel dan betetan. tidak ada yang salah antara kedua kata tersebut ketika kita merujuk ke bendanya. tetapi mari kita sama-sama menggunakan kata yang sebenarnya.
SD Global Surya School
Kelompok KKN XIII A UNSAB di
Desa Kunyaian Kecamatan Marga Punduh 

Kabupaten Pesawaran
(Link1, Link2)
Karena redaksi kata berbeda-beda pula bisa menjadi generasi yang belajar dan berkembang menjadi kebingungan. Bangsa Indonesia bukan bangsa yang labil, Lampung adalah carakter bangsa yang kuat dengan prinsip dan ucapannya. maka ayo semua kita gemakan Gamolan sampai keujung dunia.


memang satu hal mungkin tidak akan mengalami perubahan besar, tetapi dari hal terkecil yang kita lakukan akan mampu menjadikan perubahan yang besar.

#Gamolan GO To Unesco
Ketua Gamolan Institute Lampung
Novellia Yulistin Sanggem
238fe303/085368681001















Tidak ada komentar:

Posting Komentar