Sabtu, 11 Juli 2015

Tambo Jejak Seni Masa Lampau

Contoh Tambo dari Kulit Kayu

Tambo atau Sejarah, babad, hikayat, riwayat dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau atau asal-usul (keturunan) silsilah, terutama bagi raja-raja yang memerintah.
Adapun ilmu sejarah adalah ilmu yang digunakan untuk mempelajari peristiwa penting masa lalu manusia. Pengetahuan sejarah meliputi pengetahuan akan kejadian-kejadian yang sudah lampau serta pengetahuan akan cara berpikir secara historis. Menggunakan tradisi lisan sebagai sumber sejarah, pertama-tama haruslah menempatkan sumber ini sebagai "jejak" bukan kesaksian--yang tertinggal dari masa lalu.  
Sumber tradisi lisan adalah abstraksi dari pengalaman sosial suatu masyarakat (Geertz, 1973:20). Salah satu bentuk tradisi lisan yang terdapat di kalangan masyarakat, yaitu : Tambo. 

Tambo adalah salah satu bentuk ekspressi atas kesadaran masyarakat terhadap masa lalu mereka. Tambo berisikan tentang seluk beluk kebudayaan dan adat serta asal usul masyarakat. Dalam Tambo terkandung "narasi-narasi kesejarahan" yang ditujukan untuk berbagai kepentingan sebagai ekspressi atas kondisi sosial pada waktu dimana Tambo itu dibuat. Pengisahannya tidak berbeda dengan tradisi-tradisi lisan lainnya, terutama kandungan cerita yang sukar dipertanggung jawabkan kebenarannya, karena sering bercampur dengan hal-hal yang tidak empiris. 
Kisah-kisah yang dipaparkan pada umumnya tidak terlalu menghiraukan kebenaran apa yang disampaikan serta sering tidak kronologis (anakronis). 

Tambo sebagai Tradisi Tuturan (Folklore) Pada awalnya substansi Tambo dituturkan secara oral, dikhabarkan dan didendangkan. Istilah "Tambo", yang diperkirakan berasal dari bahasa Sanskerta "Tambay" atau "Tambe" yang berarti bermula (Navis, 1984:45), maka diperkirakan tradisi ini sudah ada semenjak zaman Hindu atau Budha. 

Substansi Tambo terdiri dari beberapa pokok, yaitu a.l.: 

  1. Kisah : Kandungan kisah/cerita tentang asal usul masyarakat 
  2. Adat Istiadat : Paparan tentang asal usul adat 
Tambo, disamping tidak memiliki kesadaran waktu (kronologi), penamaan tempat juga sering hanya berdasarkan keadaan yang ditemukan pada saat itu. Kenyataan ini sering menimbulkan kekeliruan, terutama dalam mengidentifikasi wilayahnya pada saat ini. Meskipun untuk sebahagian memang masih tetap memakai nama itu hingga saat ini. 

Contoh : kisah/cerita asal usul abung siwo megou 
Disadur dalam buku "recako wawai ningek" karya abdullah a.soebing, ba, penerbit PT. Karya Unipress, jakarta 1988 

Negi Abung Siwo Memulo 
1.  Canguk ratcak pek ngumung 
     Rang guwai ketereman 
     Bubalah siwo wari 

     Memulo jeneng abung 
     Siwo migo buanggan 
     Ngebagi adat rebi 

2.  Unyai nyulukken arung 
     Hak adat kebuwayan 
     Pengakuk tutuk issei 

     Uban pagun terujung 
     Subing nunggu warisan 
     Unyi pemapah wari 

3.  Beliyuk pandai tarung 
     Kunang jayo ngebiyan 
     Bulan pemuas ati 

     Selagai tukang pinggung 
     Anak tuho meriyan 
     Tiso adat makkali 

4.  Pengakuk pai penegung 
     Memulo peguwayan 
     Adat lappung aseli 

     Cepalo sangun jujung 
     Singatur wawai anggan 
     Sai lakwat adat bumi 

5.  Pak sumbai wat ngegulung 
     Adat lak kebagian 
     Sahajo jadi sassi 

     Tegamoan benulung 
     Bahuga meger sayan 
     Pemuka tigo cakki 

6.  Semenguk ulu lutung 
     Unyen mak kelilipan 
     Nengani pituw wari 

     Silomayang benulung 
     Anying lakwat tetengan 
     Peduwo appai nyassi 


Adeg abung siwo migo (memulo/canguk ratcak)  

1. Unyai 
Minak trio diso 
Penyimbang asal bumi 

Tuho megung pusako 
Ngeliwin adik wari 

2. Unyi 
Minak permato jagad 
Rayo tulin pengappak 
Kak sako mecak adat 
Mulo nalem buayak 

3. Subing 
Minak abang jayo 
Rayo sangun susunan 
Sai tuho iling diyo 
Tuwah jayo ngebiyan 

4. Buwai no Uban 
Minak sang bimo datu 
Rayo nihan turunan 
Mehani tiyan pituw 
Pagun tetep kilunan 

5. Buwai no Bulan 
Minak segutcang bumi 
Rayo dilen liwinan 
Kilingan bak mahani 
Jemaweh mak wat mingan 

6. Beliyuk 
Minak rio tawang yuk 
Rayo masso pusako 
Najin durei mak sayuk 
Pepido raduw makko 

7. Rio Kunang 
Minak Rio penambahan 
Rayo masso pusako 
Jak aji pemanggilan 
Lapah sangun nyehajo 

8. Selagai 
Minak linggo gematti 
Rayo masso pusako 
Kak puas mejo meni 
Appai dijo petungggo 

9. Anak Tuho 
Minak penetan aji 
Rayo masso pusako 
Meneng pagun wat ati 
Cutik nayah jejamo

Novellia Yulistin Sanggem
Pangeran Mustika
Ketua Gamolan Institute Lampung
238fe303