Sabtu, 09 Mei 2015

Lampung Saksi Tertua Peradaban Maritim di Swarnadwipa

Kain Tampan Tradisonal Lampung
Motif Kapal
Sebelum Portugis masuk ke nusantara, Lampung sudah memiliki kapal yang mengarungi Samudera. Catatan Cina banyak mengemukakan bahwa sejak abad ke - 5 M kapal-kapal Tulang Bawang telah bersandar di Cina membawa 41 jenis barang dan kembali lagi membawa barang-barang dari cina berupa gerabah, sutra dan lain-lain.

Kain Tapis Muli
Motif Bintang
Dari ragam motif yang banyak terdapat dalam kain tampan dan pelepai, terdapat sketsa atau gambaran perahu-perahu pada zaman dahulu bertingkat 2, 3 dan bahkan 4. Gajah-gajah dan binatang-binatang yang di angkut telah menandakan pula besarnya ukuran kapal-kapal penjelajah samudera yang kita miliki. Bahkan gerabah Cina Dinasti Han (awal abad masehi) ditemukan si Tulang Bawang tepatnya di Benteng Sabut dan di Kampung/Tiuh Gunung Terang. Sedangkan berita cina tertua tentang Tulang Bawang berasal dari abad ke 5 M, dan semua catatan cina kuno menyatakan bahwa Lampung lah yang berlayar ke cina dengan perahu sendiri. 

Kain Tampan dan Pelepai menjadi perekam terbaik
peradaban Pesisir Asia Tenggara
di sampul buku Kajian Pesisir Asia Tenggara
yang ditulis oleh Andrian Vickers
Dalam buku "Kemaharajaan Maritim Sriwijaya" karangan O.W. Wolters yang banyak menggali sumber-sumber klasik cina disebutkan bahwa masyarakat Tulang Bawang dan nusantara lainnya berdagang membawa kapalnya sendiri, bahkan kapal-kapal terebut banyak ditumpangi oleh para peziarah cina yang mampir ke Sumatera beberapa bulan untuk mempelajari bahasa sanskerta baru meneruskan perjalan ke India.

Rajo (Ajo) Arya Purbaya
Penasehat Gamolan Institute






Tidak ada komentar:

Posting Komentar